JAWABAN LATIHAN KOMPUTER XII IPA 1
Ini dia Jawaban Latihan Komputer XII IPA 1 yang dari Blognya Pak Sapta
Jawaban bisa di download di link di bawah ini:
http://www.indowebster.com/jawaban_komputer.html
Maap2 aja kalo jawabannya banyak yang ngaco... ^^v
coz qta2 yang ngerjain ni soal juga manusia biasa... ^^a
ni soal dijawab oleh:
- Puri Wulandari Rahayu
- Triesna Agustini
- Wildan Agissa Rusadi
- Yosi Putra
Jawaban bisa di download di link di bawah ini:
http://www.indowebster.com/jawaban_komputer.html
Maap2 aja kalo jawabannya banyak yang ngaco... ^^v
coz qta2 yang ngerjain ni soal juga manusia biasa... ^^a
ni soal dijawab oleh:
- Puri Wulandari Rahayu
- Triesna Agustini
- Wildan Agissa Rusadi
- Yosi Putra
CHAMPION’S LESSON
Seorang wartawan mewawancarai seorang petani untuk mengetahui rahasia di balik kesuksesan buah jagungnya yang selama bertahun – tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil pertanian. Ketika ditanya rahasianya, sang petani termenung lama karena tidak terpikirkan sedikitpun hal unik yang dilakukannya. Ia bahkan selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya kepada tetangga-tetangga di sekitar perkebunannya. Sang wartawan sedikit aneh dengan cara kerja petani itu dan menanyakan, “Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu kepada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?” sang petani kemudian menjawab, “Angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga di kebun dan menyebarkannya dari satu lading ke lading yang lain. Jika tanaman jagung tetangga saya buruk maka serbuk sari yang ditebarkan ke lading saya juga akan buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Kalau saya ingin mendapatkan hasil jagung terbaik, saya harus menolong para tetangga saya untuk mendapatkan jagung terbaik pula”. Demikian halnya dengan hidup kita dalam kaitannya dengan pemikiran tentang member dan menerima.
Beralih ke contoh yang lain, ada dua buah laut terkenal yang mengairi tiga kawasan, yaitu Yordania, Israel, dan Palestina. Laut yang pertama dinamakan Laut Galilea, yaitu sebuah laut yang luas dengan air yang jernih dan dapat diminum. Banyak jenis hewan air yang dapat hidup didalamnya. Laut itu juga dikelilingi oleh lading dan vegetasi hijau yang beraneka ragam. Banyak orang yang mendirikan rumah mereka di sekitarnya. Laut yang kedua bernama Laut Mati, dan sesuai dengan namanya, segala sesuatu yang ada di dalamnya mati. Airnya sangat asin sehingga anda pun bisa sakit jika meminumnya. Laut itu tidak ada ikannya. Tak ada satu pun tanaman yang dapat tumbuh disekelilingnya. Hal yang menarik tentang kedua laut itu adalah bahwa ada satu sungai yang mengalir ke antara keduanya. Jadi, apa yang membuat keduanya berbeda? Bedanya adalah, laut yang satu meerima dan member, sedangkan laut yang lain hanya menerima dan menyimpan. Sungai Yordan mengalir ke permukaan Laut Galilea dan mengalir keluar dari dasar laut itu. Perairan tersebut memanfaatkan air Sungai Yordan dan meneruskannya kepada laut lainnya untuk juga dimanfaatkan. Sungai Yordan juga mengalir ke dalam Laut Mati namun tidak pernah keluar lagi. Laut Mati secara egois menyimpan air Sungai Yordan bagi dirinya sendiri. Hal itulah yang membuatnya mati.
Ingatlah, mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong orang lain menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup yang baik harus menolong orang lain memperoleh hidup yang baik pula. Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan – kehidupan yang kita sentuh. Bagaimanapun, jika kita selalu berpikiran negative dan tidak memperdulikan orang lain maka hal negatif pun yang akan berbalik ke dalam kehidupan kita.
CHAMPION’S LESSON
Milikilah sikap kasih dengan rela berbagi dengan sesame kita. Jika anda memiliki rejeki lebih, berikanlah kepada mereka yang membutuhkan. Jika anda mempunyai pengetahuan yang lebih, berbagilah kepada mereka yang membutuhkan. Niscaya, apa yang anda berikan akan kembali kepada anda dengan berlimpah. Mulailah hari ini dengan jeli melihat orang-orang yang membutuhkan bantuan anda. Milikilah keyakinan, “Makin banyak saya member, makin banyak pula saya akan menerima. Jika saya member hal-hal yang positif, hal-hal positif pula akan berbalik pada saya.”
Beralih ke contoh yang lain, ada dua buah laut terkenal yang mengairi tiga kawasan, yaitu Yordania, Israel, dan Palestina. Laut yang pertama dinamakan Laut Galilea, yaitu sebuah laut yang luas dengan air yang jernih dan dapat diminum. Banyak jenis hewan air yang dapat hidup didalamnya. Laut itu juga dikelilingi oleh lading dan vegetasi hijau yang beraneka ragam. Banyak orang yang mendirikan rumah mereka di sekitarnya. Laut yang kedua bernama Laut Mati, dan sesuai dengan namanya, segala sesuatu yang ada di dalamnya mati. Airnya sangat asin sehingga anda pun bisa sakit jika meminumnya. Laut itu tidak ada ikannya. Tak ada satu pun tanaman yang dapat tumbuh disekelilingnya. Hal yang menarik tentang kedua laut itu adalah bahwa ada satu sungai yang mengalir ke antara keduanya. Jadi, apa yang membuat keduanya berbeda? Bedanya adalah, laut yang satu meerima dan member, sedangkan laut yang lain hanya menerima dan menyimpan. Sungai Yordan mengalir ke permukaan Laut Galilea dan mengalir keluar dari dasar laut itu. Perairan tersebut memanfaatkan air Sungai Yordan dan meneruskannya kepada laut lainnya untuk juga dimanfaatkan. Sungai Yordan juga mengalir ke dalam Laut Mati namun tidak pernah keluar lagi. Laut Mati secara egois menyimpan air Sungai Yordan bagi dirinya sendiri. Hal itulah yang membuatnya mati.
Ingatlah, mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong orang lain menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup yang baik harus menolong orang lain memperoleh hidup yang baik pula. Nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan – kehidupan yang kita sentuh. Bagaimanapun, jika kita selalu berpikiran negative dan tidak memperdulikan orang lain maka hal negatif pun yang akan berbalik ke dalam kehidupan kita.
CHAMPION’S LESSON
Milikilah sikap kasih dengan rela berbagi dengan sesame kita. Jika anda memiliki rejeki lebih, berikanlah kepada mereka yang membutuhkan. Jika anda mempunyai pengetahuan yang lebih, berbagilah kepada mereka yang membutuhkan. Niscaya, apa yang anda berikan akan kembali kepada anda dengan berlimpah. Mulailah hari ini dengan jeli melihat orang-orang yang membutuhkan bantuan anda. Milikilah keyakinan, “Makin banyak saya member, makin banyak pula saya akan menerima. Jika saya member hal-hal yang positif, hal-hal positif pula akan berbalik pada saya.”
Masa – masa awal SMA GW
Di suatu pagi yang cerah gw dan temen2 calon siswa/siswi Bonlap dari berbagai skul dateng wat ngeliat penentuan kelas. Semua calon murid pada disuruh ngumpul di lapangan bendera. Disitu kita semua diberi penjelasan tentang profil skul dsb. Di belakang barisan terdengar suara ketus “Heh.. bisa diem gak sih?” ya ampuuun ini orang siapa sih, satpam apa tramtib? Tapi kok cantik2 yah? Weleh2 ….. baru mau masuk aja udah dikasih yang kayak begituan, merusak citra sekolah aja ..>.<.. Akhirnya pengumuman pembagian kelas. Eng.. Ing.. Eng… Woagh Kelas X1 Bla.. bla.. bla Maju, nama-nama siswanyapun disebutin. Dan tiba-tiba terpanggillah nama “Wildan Tampan”. Boagghhhh…… Jantung wa dag dig dug gak karuan. Terus Kita semua (calon X1) di giring masuk ke ruang kelas X1 sama para PK.
Hari yang menegangkan inipun akhirnya berakhir
JoKe - BaHasA BaTaK
Alkisah, si Butet musti pergi nemenin boss ke Puncak.
Ada bekas kolam di villa si boss yang perlu di Hutauruk pakai tanah.
Setelah keluar dari Jagorawi, jalanan mulai ber-kelok2, kadang Mandagi
(sorry yang ini Manado bok ...) kadang Manurung, ditepi jalan banyak
dilihatnya Pohan-pohan, kebanyakan sih Pohan Tanjung. Begitu sampai di
Puncak, dibukanya pintu mobil, hmm... Siregar hawanya.
Lantas dia jalan2 dikebun teh, tiba2 dia dikejutkan oleh seekor ular yang
besar, "Ada Sinaga" dia teriak terus lari Sitanggang langgang kebawah,
namun akhirnya jatuh kedalam Tobing sehingga bibirnya Sihombing. Dia
menangis Marpaung-paung, tapi sebagai orang Batak, pantang untuk menangis,
dia harus Togar.
Lalu pergilah dia ke Panjaitan untuk jahit-in bibirnya. Ongkosnya
Pangaribuan "Itu terlalu mahal, bagaimana kalau Napitupulu saja" tawarnya.
"Napitupulu terlalu murah, Pandapotan saya kan kecil, tapi bolehlah asal
pakai jarum bekas yang tidak tajam lagi alias Sitompul" jawab si Panjaitan.
Setelah itu, pergilah dia ke Pasaribu membeli Lubis untuk makan siang,
karena si boss paling suka makan pakai ikan, sambal dan Nababan. Ikan-nya
dibakar dulu pakai Batubara.
Malamnya waktu tidur sendirian dikamar dia Bonar-Bonar ketakutan, sayup2
terdengar lolongan si Rajagukguk. Tiba2 ada suara didepan pintu nya.
"Situmorang ... ?" tanya dia. Ada jawaban "Situmeang". "Ohh kucing .."
pikirnya, "Ah... daripada takut, mendingan nyetel TV" dan dinyalain-nya TV
kebetulan lagi ada iklan PKB yang dibintangi Gus Dur ;"Simanjuntak gentar,
membela yang benar ..."
karena sudah bosan melihat Gusdur,akhirnya dia memindahkan channel ke Nasution tv lain.
ternyata di RCTI sedang Sibutar-butar film " Tarigan:lord of the apes".Lagi asyik-asyiknya
nonton, tiba-tiba Tampubolonnya mati sehingga kamarnya jadi gelap.
" Siahaan" umpatnya.kemudian dia pergi keluar.Diluar dilihatnya ada 2 orang sedang bertengkar.
yang satu kepalanya poltak, satu lagi gondrong.
" ada apa ini Rambe-Rambe" tanyanya.
" ini Bu, orang ini punya Sihotang sama saya, janjinya mau dibayar, tapi setiap saya Saragih
dia Simorangkir terus" kata si gondrong.
" saya bukannya tidak mau bayar bu, tapi saya tak punya uang. anak saya sedang Sirait keras,
harta saya sudah saya gadaikan di Panggabean" kata yang poltak Sinambela diri.
" kalau begitu nggak usah Sitoruskan lagi pertengkaran ini" kata Butet.
Tiba-tiba si gondrong memukul si poltak lalu mereka berkelahi.
" Aritonang,Aritonang!!!! jangan berkelahi " lerai Butet. Tapi mereka Sitorus saja berkelahi.
sementara orang-orang disana tidak ada yang membantu.mereka Purba-Purba tidak tahu.
Ada bekas kolam di villa si boss yang perlu di Hutauruk pakai tanah.
Setelah keluar dari Jagorawi, jalanan mulai ber-kelok2, kadang Mandagi
(sorry yang ini Manado bok ...) kadang Manurung, ditepi jalan banyak
dilihatnya Pohan-pohan, kebanyakan sih Pohan Tanjung. Begitu sampai di
Puncak, dibukanya pintu mobil, hmm... Siregar hawanya.
Lantas dia jalan2 dikebun teh, tiba2 dia dikejutkan oleh seekor ular yang
besar, "Ada Sinaga" dia teriak terus lari Sitanggang langgang kebawah,
namun akhirnya jatuh kedalam Tobing sehingga bibirnya Sihombing. Dia
menangis Marpaung-paung, tapi sebagai orang Batak, pantang untuk menangis,
dia harus Togar.
Lalu pergilah dia ke Panjaitan untuk jahit-in bibirnya. Ongkosnya
Pangaribuan "Itu terlalu mahal, bagaimana kalau Napitupulu saja" tawarnya.
"Napitupulu terlalu murah, Pandapotan saya kan kecil, tapi bolehlah asal
pakai jarum bekas yang tidak tajam lagi alias Sitompul" jawab si Panjaitan.
Setelah itu, pergilah dia ke Pasaribu membeli Lubis untuk makan siang,
karena si boss paling suka makan pakai ikan, sambal dan Nababan. Ikan-nya
dibakar dulu pakai Batubara.
Malamnya waktu tidur sendirian dikamar dia Bonar-Bonar ketakutan, sayup2
terdengar lolongan si Rajagukguk. Tiba2 ada suara didepan pintu nya.
"Situmorang ... ?" tanya dia. Ada jawaban "Situmeang". "Ohh kucing .."
pikirnya, "Ah... daripada takut, mendingan nyetel TV" dan dinyalain-nya TV
kebetulan lagi ada iklan PKB yang dibintangi Gus Dur ;"Simanjuntak gentar,
membela yang benar ..."
karena sudah bosan melihat Gusdur,akhirnya dia memindahkan channel ke Nasution tv lain.
ternyata di RCTI sedang Sibutar-butar film " Tarigan:lord of the apes".Lagi asyik-asyiknya
nonton, tiba-tiba Tampubolonnya mati sehingga kamarnya jadi gelap.
" Siahaan" umpatnya.kemudian dia pergi keluar.Diluar dilihatnya ada 2 orang sedang bertengkar.
yang satu kepalanya poltak, satu lagi gondrong.
" ada apa ini Rambe-Rambe" tanyanya.
" ini Bu, orang ini punya Sihotang sama saya, janjinya mau dibayar, tapi setiap saya Saragih
dia Simorangkir terus" kata si gondrong.
" saya bukannya tidak mau bayar bu, tapi saya tak punya uang. anak saya sedang Sirait keras,
harta saya sudah saya gadaikan di Panggabean" kata yang poltak Sinambela diri.
" kalau begitu nggak usah Sitoruskan lagi pertengkaran ini" kata Butet.
Tiba-tiba si gondrong memukul si poltak lalu mereka berkelahi.
" Aritonang,Aritonang!!!! jangan berkelahi " lerai Butet. Tapi mereka Sitorus saja berkelahi.
sementara orang-orang disana tidak ada yang membantu.mereka Purba-Purba tidak tahu.
Subscribe to:
Posts (Atom)