TIPS Komunikasi Pria > Wanita

8:41 PM
Okai, para cowok, perhatikan yg berikut ini:

Ingat, wanita tu cenderung ndak to-the-point klo bicara. Mereka lebih suka ngomong dg cara yg halus. Wanita cenderung bicara di sekeliling inti pembicaraan (mbulet, begitu kata pria) agar mereka tidak terkesan agresif. Itu juga dilakukan oleh wanita utk menjaga perasaan pria bila semisal mereka sedang bermaksud meminta sesuatu. Bagi wanita, cara ngomong semacam itu sebenernya sudah jelas. Cuman para pria biasanya bermasalah dg model komunikasi semacam itu.

Ketika si wanita bertanya, “Mas, ndak pengen makan mie, ta?”, maka bisa jadi yg sebenernya pengen makan mie tu pasangan Anda. Atau semisal klo si pasangan bilang, “Duuh, dompetku kok jelek ya.” tu amat bisa jadi dianya pengen dibelikan dompet. Model komunikasi semacam ini bisa berlangsung dalam durasi lama serta membuat pria cukup frustasi.

Apalagi wanita tu biasanya memang menuntut pria untuk bisa membaca pikiran mereka. Ndak cuma itu, hukuman pun bisa datang bila pria gagal melakukannya :mrgreen: Wanita mbatin dalam hati, bertanya-tanya kenapa pasangan cowoknya kok bisa ndak tahu apa sih yang dia suka, ke mana dia pengen pergi, apa yang sedang pengen dilakukannya, dst. Padahal si wanita udah ngerasa ngasih petunjuk yg jelas. Pria sendiri seringkali ndak nyadar bhw dia sdg dihadapkan pada teka-teki yg harus dipecahkan. Ketika sudah nyadar bhw wanita memberinya teka-teki, pria pun seringkali gagal menangkap isi pikiran & perasaan wanita.

beda pria wanita: wanita berharap dimengerti

Lantas, apa yg bisa dilakukan? Bagaimana cara membaca pikiran wanita?

Hmm…. ini dia :roll:

Pertama, yg jelas kedua belah pihak kudu saling paham tentang adanya perbedaan ini. Buat para pria, kasih tau pasangan Anda, sehingga dia bisa memilih utk tidak sebegitu mudahnya ngambek ketika Anda terkesan tak pengertian. Kedua, perlu juga dipahami bahwa kebanyakan pria ndak bisa multitasking. Itu artinya kekuatan empatik pria tu menurun ketika dia lagi serius kerja -atau nonton pertandingan badminton, atau baca majalah otomotif. Bila di saat itu dia lalu mendengar pasangannya menyampaikan pesan yg ndak to-the-point, lebih besar pesan itu akan ditanggapi apa adanya, ndak dipikir apa implikasi atau maksud yg tersembunyi di dalamnya. Dan seringkali beginilah yg terjadi, dan dari sinilah seringkali masalahnya berawal.

Yang penting tu bisa tetep membuka mata pada isyarat2 nonverbal yg ditunjukkan pasangan. Bukan pada kata2 yang diucapkannya, melainkan lebih pada bagaimana dia mengucapakannya serta pemahaman Anda tentang kondisi dia secara umum. Susah? betul :mrgreen:

Wanita tu bener2 makhluk yang peka, udah tau kan? Mereka berpikir dan berkata dalam pengaruh estrogen. Seringkali, tema perilaku mereka didasarkan atas mood dan apa2 yang cowok menganggapnya nggak rasional. Bila semisal seorang pria berkata pada pasangannya, “Dhe’, aku suka ama rambutmu”, jangan heran klo tiba-tiba tanggepannya,”Lho, emang sebelumnya Mas nggak suka ya?! Sebelumnya Mas nganggep aku lebih jelek ketimbang [nama cewek, probably artis].”

Pada saat wanita berada dalam masa subur, mereka adl yg paling menyenangkan. Mereka akan lebih tampil menarik dan berperilaku lebih menyenangkan ketimbang ketika mereka sdg masa tak subur, apalagi menjelang masa tak subur.

Yang jelas, perlu kita para cowok ketahui, bahwa tujuan utama wanita ngobrol itu adalah utk…ya utk ngobrol. Artinya bukan untuk mencari pemecahan masalah, sekedar bertukar informasi, atau hendak menyimpulkan sesuatu. Adalah kecenderungan alami para wanita untuk ngobrol dg banyak orang kala mereka lagi ada masalah. Bisa jadi mereka tidak segera menindaklanjuti hasil obrolan yg sudah dilakukan, dan terus aja ngobrol. Jika Anda adl pasangan si wanita, maka ada baiknya Anda merasa bersyukur. Itu artinya Anda masih dianggep, masih dipercaya.

Secara umum, yg perlu Anda lakukan adl membuat sang pasangan merasa nyaman, mbikin dia merasa lebih baikan. Dan ini bukan dilakukan dg berusaha keras memecahkan masalah mereka. Klo pria berfokus pada pemecahan masalah, maka empatinya berkurang, yg ada malah semacam interogasi utk menemukan bahan2 pengambilan keputusan. Apalagi klo kemudian menyalahkan si wanita atas apa2 yg dia rasakan. Anteng aja, dan tunjukkan empati dg tatapan mata, sentuhan dan pelukan. Itu jauuuh lebih baik.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

COMMENT BOX EmoticonEmoticon