A. Kalimat
Kalimat adalah bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan, kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai, dan diikuti oleh kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimitasi bunyi. Dalam wujud tulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, seru atau tanya. Dititik dari jumlah inti sebuah kalimat dapat ditentukan pola-pola kalimat.
- Pola kalimat I yaitu terdiri atas kata benda – kata kerja
Contoh : Sadik menangis
- Pada kalimat II yaitu terdiri atas kata benda – kata sifat
Contoh : Gunung tinggi
- Pola kalimat III yaitu terdiri atas kata benda – kata benda
Contoh : Bapak pengarang
1. Kalimat Aktif / Pasif
Berdasarkan pola kalimat I, kita mengenal kalimat aktif / pasif
Kalimat Aktif adalah kalimat yang subjeknya berfungsi sebagai pelaku, sedangkan kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berfungsi sebagai pasien.
Kalimat Aktif yang dapat diubah menjadi kalimat pasif adalah kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang objeknya berperan sebagai pelaku.
Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif:
a. Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif
b. Predikat berawalan me- diubah menjadi predikat berawalan di-
c. Bila kalimat aktif subjeknya berupa kata ganti orang, maka predikat pada kalimat aktif tidak menggunakan awalan di- kata ganti orang tersebut diletakkan sebelum predikat yang tanpa imbuhan.
Contoh:
Windy membaca novel di perpustakaan (kalimat aktif)
S P O K
Novel dibaca Windy di perpustakaan (kalimat pasif)
S p O K
Saya membaca surat di kamar
S P O K
Surat saya baca di kamar
S P O K
Selain tersebut, ada kalimat aktif yang tidak dapat dibuat kalimat pasif yaitu kalimat aktif yang kalimatnya tidak berobjek atau hanya berpelengkap.
Contoh : - Kuda itu meringkik
- Mawar bersepeda motor ke sekolah
- Rumahku berdinding bilik
2. Kalimat langsung dan tak langsung
Berdasarkan cara menggapai informasi, kalimat dibedakan kalimat langsung dan tidak langsung.
a. Kalimat langsung adalah kalimat yang langsung mengutip pembicaraan orang lain tanpa menambah atau menguranginya.
Contoh: Pak guru bertanya, “Tahukah kamu makna pahlawan?”
Dalam kalimat tersebut pembicara pertama adalah pak guru. Inti berita terdapat di antara tanda kutip. Seseorang langsung mengutip pembicaraan orang lain.
b. Kalimat tak langsung adalah kalimat yang tidak langsung mengutip pembicaraan orang lain dengan pengertian bahwa yang mengutip hanya mengemukakan inti pembicaraannya saja dengan bentuk yang berbeda meskipun isinya sama.
Contoh : Pak Guru menanyakan apakah saya tahu makna pahlawan.
3. Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
Berdasarkan jumlah inti kalimat, kita mengenal kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas dua unsur inti dan boleh dengan beberapa unsure tambahan.
1) Pemerintah mengumumkan desentralisasi kemarin. (keterangan waktu)
2) Dari sini kita memusatkan pengintaian. (keterangan tempat)
3) Dia bersedia berkorban demi kepentingan Negara. (keterangan tujuan)
4) Kereta itu pun meninggalkan stasiun pelan-pelan. (keterangan cara)
5) Kami bertamasya dengan bus. (keterangan alat)
6) Kedua petinju itu berhadapan satu sama lain. (keterangan kesalingan)
b. Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk adalah kalimat yang terdiri atas lebih dari dua unsur / inti lebih dari satu kuasa.
Ada tiga jenis kalimat majemuk :
1) Kalimat majemuk setara
2) Kalimat majemuk bertingkat
3) Kalimat majemuk campuran
(1) Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang pola-pola kalimatnya memiliki kedudukan yang sederajat. Tidak ada pola kalimat yang menduduki fungsi lebih tinggi.
Contoh : Ayah memanjat pohon mangga itu dan memetik buahnya.
(2) Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang salah satu polanya menduduki fungsi utama kalimat. Bagian kalimat yang lazimnya menduduki fungsi lebih tinggi disebut induk kalimat atau klausa atasan, sedangkan yang lebih rendah disebut anak kalimat atau kalimat utamanya, sedangkan induk kalimat bagian yang tidak diperluas. Oleh karena itu, nama anak kalimat tersebut sesuai dengan bagian yang diperlukan tersebut.
Contoh :
- Marlina membaca Koran sebelum ia berangkat sekolah (anak kalimat perluasan keterangan waktu)
- Siswa yang berambut ikal itu mendapat nilai sepuluh. (anak kalimat perluasan subjek)
(3) Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang terdiri atas satu pola utama dan sekurang-kurangnya dua pola utama dan satu atau lebih pola bawaan.
Contoh :
- Satu pola utama dan dua pola bawaan
Kami sudah menyelenggarakan malam kesenian yang dimeriahkan oleh para artis ibukota, serta dihadiri pula oleh pembesar di kota itu.
- Dua pola utama dan satu atau lebih pola bawaan
Ayah menyesalkan perbuatan itu, dan meminta kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama, yang dapat merugikan nama baik keluarga dan kedudukannya.
Referensi:
Aang Sudiar. 2005. Panduan Belajar Bahasa Indonesia. Bekasi : Prima InKreasi.
COMMENT BOX EmoticonEmoticon