Menyikapi Kenaikan Harga BBM

8:18 AM
Kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) di Indonesia pada umumnya sering diiringi oleh kenaikan harga barang terutama barang kebutuhan pokok dengan alasan kenaikan biaya distribusi dan produksi terutama barang-barang yang menggunakan bahan bakar minyak sebagai salah satu komponen penyusunnya. Kenaikan ini tanpa sadar secara perlahan akan mengurangi anggaran keuangan rumah tangga apalagi bagi masyarakat yang berpenghasilan standart upah minimum regional atau di bawahnya.


Walau kenaikan harga bbm dan barang kebutuhan pokok sudah tidak bisa terhindarkan lagi namun bukan berarti tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan. Menyalahkan pemerintah karena kenaikan atau ikut berunjuk rasa menentang kenaikan harga bbm mungkin menjadi salah satu efek dari kebijakan pemerintah, hanya saja bagi masyarakat yang terpenting adalah bagaimana melanjutkan kehidupan esok dengan harga-harga baru. Berikut adalah beberapa tips yang bisa digunakan untuk menghadapi kenaikan harga bbm dan barang kebutuhan pokok:

1. Kuatkan iman dan tingkatkan rasa sabar, penguatan mental menjadi satu fundamental paling penting dalam menghadapi kesulitan hidup karena tidak jarang seseorang mudah putus asa dan kehilangan logika dalam suasana yang serba susah serta tidak menentu. Kasus-kasus bunuh diri, kejahatan karena alasan ekonomi, stress karena kenaikan harga sedangkan pendapatan masih stagnan,dll sering dijumpai di media massa bahkan lingkungan sekitar oleh karena itu sikap mental yang positif seperti sabar haruslah menjadi pondasi utama dalam menyikapi keadaan yang berubah.

2. Bijaksana dalam menggunakan bahan bakar, selain hemat maka muncul kata bijaksana dalam artian bahan bakar minyak boleh saja dikonsumsi namun sesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan. Bisa juga menggunakan alternatif lain seperti angkutan umum atau kendaraan tanpa bahan bakar seperti sepeda, namun banyak keluhan dari masyarakat tentang kualitas angkutan umum di Indonesia yang tidak memenuhi persyaratan ataupun tidak adanya fasilitas untuk menggunakan sepeda di jalan raya karena kemacetan dan lain hal. Padahal jika menggunakan kendaraan pribadi jika terjebak kemacetan akan makin menambah pengeluaran untuk konsumsi bbm oleh karena itu berikanlah selang waktu untuk menggunakan moda transportasi umum untuk keperluan yang tidak mendesak atau bisa juga menggunakan jadwal bergantian misalnya satu minggu pertama menggunakan kendaraan pribadi kemudian minggu berikutnya kendaraan umum.

3. Memulai divergensi bahan makanan, sering ada istilah bagi masyarakat Indonesia jika tidak makan nasi maka terasa belum makan hal ini bisa disiasati dengan mulai mencari alternatif sumber makanan pokok yang lain seperti umbi-umbian terutama untuk sarapan pagi. Divergensi ini bertujuan supaya ketergantungan pada satu sumber makanan pokok yang harganya melambung saat kenaikan harga bbm bisa dikurangi, harga umbi-umbian di Indonesia bisa dikatakan relatif lebih rendah dibandingkan harga beras dengan demikian penghematan di bagian konsumsi makanan pokok bisa diaplikasikan.

4. Kurangi konsumsi bahan-bahan yang rentan akan kenaikan dalam waktu singkat dan rasio kenaikannya cukup tinggi seperti gula,cabai,minyak goreng. Makanan yang menggunakan bahan-bahan tersebut bisa dikurangi konsumsinya secara perlahan-lahan, tidak harus langsung mengurangi secara drastis bisa dalam waktu satu minggu memasak menggunakan minyak goreng selama 4-5 hari saja sisanya digunakan untuk memasak makanan non-minyak. Selain untuk penghematan, mengurangi konsumsi minyak goreng atau gula juga bagus untuk menjaga kesehatan karena minyak adalah bahan kimia yang mengandung lemak kolesterol, senyawa yang menjadi penyebab penyakit jantung dan gula adalah salah satu penyebab penyakit diabetes.

5. Kurangi kebiasaan konsumtif atau yang mengarah pada konsumerisme, mungkin contoh paling mudah adalah bagi perokok berat. Yang umumnya merokok hingga 3-4 batang sehari bisa mulai dikurangi menjadi 1-2 batang saja per hari untuk menyiasati pengeluaran atau kebiasaan makan di warung bagi para pekerja bisa dilakukan dengan membawa bekal makan siang dari rumah dengan demikian pengeluaran untuk biaya makan bisa ditekan.

Banyak sekali tips dan cara berhemat atau menyesuaikan pengeluaran dalam situasi kenaikan harga tergantung pada pola hidup masing-masing individu. Cara diatas hanyalah salah satu cara sederhana saja dalam menyikapi kenaikan harga barang apabila terjadi kenaikan bbm. Pada intinya jika kesulitan hidup datang seseorang yang bisa menjaga hati nurani dan berpikir dengan logis akan lebih bisa bijaksana dan siap dalam menghadapinya

Referensi :

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

COMMENT BOX EmoticonEmoticon